Rabu, 08 April 2015

Pekerjaan Galian Tanah

Pekerjaan galian tanah banyak dilakukan dalam proses pelaksanaan pembangunan gedung maupun infrastruktur seperti jalan raya, pelabuhan, bandar udara dan lainya. Disini kita coba uraikan sebuah tutorial cara menghitung volume m3 galian tanah, meskipun terlihat sederhana namun seringkali mengalami kesulitan bagi yang belum mengetahui langkah jitu dalam menghitungnya, misalnya pada daerah dengan  ketinggian muka tanah naik turun maka harus dibuat peta kontur terlebih dahulu sehingga dapat diketahui bentuk potongan tanah sebagai dasar untuk mencari nilai volumenya.

Rumus volume galian tanah
Perhitungan menggunakan satuan kubik yaitu dalam m3, cm3 atau satuan lainya. Namun untuk mempermudah dalam proses perhitungan RAB maka lebih banyak menggunakan satuan m3. jumlah pekerjaan galian tanah dapat dihitung dengan rumus umum sebagai berikut:
  • Vgt = Lpgt x Pgt
  • Volume galian tanah = Luas penampang potongan galian tanah x panjang galian tanah
Rumus ini dapat berubah-ubah menyesuaikan bentuk tanah yang dihitung.

Contoh gambar galian tanah
Sebuah pekerjaan pondasi batu kali rumah tinggal memerlukan penggalian tanah terlebih dahulu dengan bentuk penampang trapesium ukuran lebar bawah 70 cm, lebar atas 150 cm, tinggi 100 cm dan panjang galian 33 m. selengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah yang sebelumnya telah kita samakan terlebih dahulu kedalam satuan m dengan maksud untuk mempermudah proses perhitungan volume tanah nantinya.

Contoh perhitungan volume galian tanah
Dari gambar tanah tersebut maka dapat kita hitung volumenya dengan langkah sebagai berikut:
Rumus luas penampang trapesium adalah jumlah sisi sejajar dibagi dua x tinggi trapesium.
  • Luas penampang galian tanah = (( 0,7 m + 1,5 m)/2) x 1 m = 1,1 m2
  • Volume galian tanah = 1,1 m2 x 33 m = 36,3 m3
Jadi dapat kita ketahui bahwa volume pekerjaan penggalian tanah pada gambar diatas adalah 36,3 m3.

galian tanah

Langkah diatas merupakan gambaran umum untuk mencari volume galian tanah, pada kondisi lain dapat menyesuaikan bentuk dan ukuran tanah yang akan dihitung. Contohnya jika kita hendak menggali kubur dengan ukuran 1 m x 2 m sedalam 2 m. berapa jumlah tanah yang harus digali?mudah saja, volumenya adalah (1 m x 2 m) x 2 m = 4 m3 :-)

belajar hitung volume atap



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8F7uF9fwSKErE8RNqLFyFyrGbVgew45h-_UIVBOepANddGAP2MnXE3TaCX4LfsfSk3GmYuHzALJ4MwBxmbbs-MNnRV61doU-LOzVjkc8q1YG7M1JUHFKwqMs-Syby9OT9Py5Y2oGe-g17/s200/luasan+atap.png
Atap merupakan bagian penting dari rumah, sebagai pelindung terhadap panas matahari, air hujan, dan benda-benda lain yang bisa jatuh dari atas dan masuk ke dalam rumah.

Beberapa bentuk atap seperti :
    * Atap Pelana
    * Atap Perisai / Limas (contoh : joglo)
    * Atap Flat (contoh : bentuk miring / datar)
    * Atap Doom (contoh : kubah masjid)
    * Atap Khusus (contoh : gedung MPR, rumah batak, toraja)


Beberapa bahan penutup atap seperti :

    * Atap Ringan, contoh : Jerami, Ijuk, Seng, Asbes, Polycarbonat
    * Atap Sedang, contoh : Genteng Tanah, Genteng Keramik, Genteng Beton, Genteng Kayu
    * Atap Berat, contoh : Dak Beton Cor


Makin berat bahan penutup atap, makin besar resiko tertimpa benda berat. Bila atap tersebut roboh akibat terjadi gempa bumi.

Banyak yang belum tahu. Cara nenghitung luasan atap ?
Ini ada Tip praktis untuk atap flat, limas, pelana dan perisai.

1. Cara menghitung luasan atap Flat datar.
Biasanya dipakai untuk dak beton cor

Rumus :
Kebutuhan luasan atap = Panjang x Lebar

Misalnya rumah dengan ukuran 6m x 10m dan Overstek atap 0.8m
Luasan atapnya adalah
= (6 + 1.6)m x (10 + 1.6)m
= (7.6m x 11.6m)
= 88.16 m2

2. Cara menghitung luasan atap limas / perisai / pelana.
Luasan atap dihitung dalam satuan m2

Rumus :
Kebutuhan luasan atap = (Panjang x Lebar) / Cos(z)
dimana : z adalah sudut kemiringan atap

Misalnya rumah dengan ukuran 6m x 10m dan Overstek atap 0.8m
Sedang sudut kemiringan atap 30 derajat.
Luasan atapnya adalah
= ((6 + 1.6)m x (10 + 1.6)m) / (Cos 30)
= (7.6m x 11.6m) / (Cos 30)
= 88.16 m2 / 0.866
 
= 101.7984 m2

Catatan :
Rumus ini masih bisa dipakai untuk menghitung pada atap yang berbentuk campuran perisai dan pelana.


Cara menghitung Volume Atap Baja Ringan bentuk pelana, limas dan joglo

mukhlis share | 10/03/2014 07:49:00 PM | 0 comments
Penentuan volume pengerjaan atap baja ringan amat penting untuk bisa kita ketahui. karena terkadang kita di tipu oleh pemborong.

Berikut rumus untuk mencari Volume pengerjaannya :

Anggap saja
  • Panjang ukuran bangunan yang akan di pasang  adalah = P
  • Lebar ukuran bangunan yang akan di pasang  adalah =L
  • Teras/gimbal adalah  T
Maka penentuan rumusnya adalah :

Bentuk pelana 

Vol = (P+2T) x (L+2T)/ Cosinus Sudut Kemiringan

Contoh :
Untuk Rumah berukuran 6 m x 9 m, panjang gimbal 1 m dengan sudut kemiringan 30 derajat, maka
Vol = (9+2.1) x (6+2.1)/cos 30
Vol = 11 x 8/0,866 = 101,6 m2

Bentuk Limas 

Penghitungan Volume bentuk pelana berlaku juga untuk bentuk limas

Bentuk Joglo ( Gabungan limas dan pelana atau limas dan limas.

Untuk menentukan volume jenis joglo, maka perhatikan gambar berikut :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic5Dtnb2f-VuGi3uV_DdPL7lPRZPkGNP0tOS7jcnIONaswqV-uo_bzP0WJUhK03Qta9kUJHq9XxnUEPcmbZAjICMcW3WyIE3Gr2JJ3AoJDnUBy-Sc4t38fVCglIJ1H2I1O0Dx-UcqjTyM3/s1600/8.png
Jenis atap Joglo (kombinasi)

pada gambar terlihat 3 buah segitiga dengan panjang bentang yang berbeda-beda. sudutnyapun berbeda.

Segitiga A sudutnya 45
Segitiga B sudutnya 30
Segitiga A sudutnya 30


Volume keseluruhan = (Vol C + Vol A) - Vol B

Rumus yang digunakan untuk mencari vol A, B dan C telah di jelaskan di atas.

Semoga bermanfaatgan...........